Get Education With Internet



Penggunaan internet yang dapat diakses dengan mudah oleh berbagai kalangan, dari usia muda hingga tua, dari kalangan pebisnis sampai anak usia sekolah dasar ini menimbulkan berbagai sisi negatif dan positifnya tersendiri. Terlepas dari berbagai dampak negatif yang ada, mari kita lihat melalui sisi positif yang dapat diambil dari kemudahan yang diberikan oleh internet.
Pernahkah kamu merasa kesulitan dalam melakukan suatu hal? Contoh kecilnya saat kebingungan memasukkan bumbu dapur apa saat memasak sayur asam. Atau hal rumit seperti rumus fisika saat mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru sekolahmu? Lalu apa yang kamu lakukan? Bertanya kepada orang sekitar sudah menjadi keengganan tersendiri kala gawai lah yang selalu ada digenggamanmu. Ya, internet lah jawabannya. Dari resep memasak sayur asam hingga jawaban dari soal-soal fisikamu bisa terjawab melalui internet. Konten apapun bisa kamu temukan dan akses dengan mudah hanya dengan bermodalkan benda kotak yang selalu kamu cari saat terbangun dari tidurmu (pasti kamu tahu jawabannya) di pagi hari dan kuota internet saja.
Lalu mari kita telisik ke dalam dunia pendidikan. Menurut ulasan yang ada di dalam video yang diunggah oleh Agung Hapsah, selaku education enthusiast di channel youtube miliknya, ia berujar bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan performa pendidikan terburuk. Dinyatakan oleh content creator muda itu, bahwa sistem pendidikan di Indonesia tertinggal 128 tahun dibanding negara lain. Padahal tercatat ada 217,512 sekolah dan 2,719,712 tenaga pengajar/guru yang ada di Indonesia. Tetapi menurut Programme For International Student Assesment (PISA), Indonesia berada di peringkat 67 dari 70 negara. Lalu apakah Indonesia akan terus begini sementara negara lain terus maju dengan segala kecanggihan dan pengetahuan yang terus berkembang?
Ruang guru merupakan salah satu jawaban dari sekian banyaknya usaha yang dilakukan oleh para penggiat pendidikan yang memiliki ide untuk mendirikan aplikasi belajar online.  Belva Devara dan Iman Usman, keduanya adalah pendiri perusahaan yang menaungi segala kegiatan yang ada di ruang guru sejak tahun 2014. Dua pria muda berprestasi tersebut sukses di bawah 30 tahun melalui Forbes 30 under 30 untuk teknologi konsumen di Asia. Banyak siswa/i yang kesulitan belajar karena perkara kurangnya biaya untuk bimbingan belajar di luar sekolah. Karena melalui aplikasi Ruang Guru, penggunanya hanya membutuhkan telepon genggam dan kuota internet saja. Dengan bermodalkan dua hal tersebut, user Ruang Guru mampu mendapat berbagai macam konten pendidikan melalui video yang diajarkan oleh lebih dari 150,000 guru dengan 100 bidang pelajaran. Dalam website nya (ruangguru.com), Ruang Guru mengklaim bahwa teknologi dapat membantu siswa, guru, dan orang tua untuk menjalankan aktivitasnya menjadi lebih efektif dan efisien. Menarik bukan?
Selalu ada sisi positif dari suatu hal. Ini merupakan salah satu contoh nyata dari dampak positif adanya internet. Ayo, mulai menggunakan internet secara bijak. Kalau kata salah satu dosen saya sih, jangan hanya posting-posting kaki yang digoyang-goyangkan di story sosial media Instagram saja, dong.

Komentar

Posting Komentar