Rumah Autis, Peduli Pendidikan Anak "Berkemampuan" Khusus



Rumah Autis yang bernaung di bawah bendera Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR) merupakan sebuah lembaga sosial yang didirikan dengan tujuan untuk menjembatani kebutuhan akan tempat terapi maupun sekolah bagi penyandang autis maupun anak berkebutuhan khusus (ABK)  dari keluarga tidak mampu dengan biaya yang terjangkau bahkan gratis. Gagasan pendiriannya dilatari oleh banyaknya informasi dari orang tua tentang beratnya menangani penyandang autis dan ABK, terutama biayanya yang tergolong mahal, bahkan bagi kalangan yang berada sekalipun.
Dimulai oleh empat orang pendirinya yakni sepasang suami istri, Deka Kurniawan dan Laili Ulfiati bersama dengan dua terapis muda Ismunawaroh dan Henny Ma’rifah, pada 9 Desember 2004, Rumah Autis mulai menjalankan kegiatannya. Bertempat di sebuah rumah kontrakan sederhana di kawasan Jati Makmur, Pondok Gede – Bekasi, program terapi pun diberikan kepada beberapa anak penyandang autis dari keluarga yang tidak mampu dengan tanpa dipungut pembayaran/gratis. Biaya operasional maupun peralatan yang masih “seadanya” semua didapatkan dari kemurahan hati beberapa orang donatur.
Rumah Autis ini merupakan bukti nyata bahwa masih ada penggiat pendidikan yang tak hanya sekadar peduli dengan pendidikan untuk anak-anak biasa, namun juga untuk anak-anak dengan kebutuhan serta kemampuan khusus. Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia akan penyandang disabilitas memang sangat miris. Padahal kita ini hidup berdampingan juga dengan mereka yang berbeda dengan kita. Mereka seharusnya lebih dihargai masyarakat. Karena jika ditangani dengan pendidikan dan lingkungan yang tepat, ABK juga mampu menghasilkan prestasi yang bahkan melebihi anak-anak normal lainnya. Contohnya ada Naufal, seorang penyandang autis yang meraih penghargaan The Best Overseas Delegate di JSSE Hongkong dengan membawa science project "Daun Binahong sebagai Obat Luka akibat Diabetes", serta mendjadi duta difabel mewikili Indonesia di Thailand dalam training menyangkut hak-hak kaum disabilitas pada tahun yang sama.

Komentar