Selama hampir 2 minggu
menjalani hidup ‘alternate’ di social media, Saya mempelajari banyak mengenai
hubungan antara kondisi sosial dan psikologis seseorang dalam berkehidupan
sosial di dunia maya. Berbeda dengan dunia yang sehari-hari kita jalani, dunia
yang biasa kita sebut dengan ‘alter’ memberikan kita peluang untuk benar-benar
menjadi diri kita sendiri, baik sisi baik atau sisi gelap dalam diri dapat
dengan mudah dan diterima secara luas.
Dalam kehidupan sosial
ini, kita menjalaninya secara privasi, dalam arti bahwa kita menciptakan suatu
persona sisi gelap kita yang jauh berbeda dengan apa yang biasa kita lakukan
pada umumnya. Sisi yang di tunjukan tidak sepenuhnya negative, ada kala kita
ingin menujukan sisi kita yang benar-benar lebih baik dari kenyataannya. Segala
sisi ini tidak dapat mereka ekspresikan secara terang-terangnan karena tidak
sepenuhnya kehidupan alter ini di terima oleh lingkungan luas alias awam.
Kehidupan ini membentuk
karakter-karakter yang unik, namun jika tidak bisa kita kendalikan, akan
berdampak pada perselisihan antar kepribadian yang diterapkan tidak hanya di
dunia alter, tetapi di dunia nyata juga. Katakan seseorang menunjukkan dirinya
secara terang-terang dan mendapatkan pujian secara luas yang ia tidak pernah
terima sebelumnya. Pujian ini akan menjadi tolak ukur dirinya untuk lebih di
terima di dunia maya ketimbang di dunia nyata, sehingga sewaktu-waktu ia akan
menekuni dunia alter, ketimbang menjalani hidupnya yang sudah berjalan pada
umumnya.
Dunia alter juga dapat
membentuk atau merubah suatu kepribadian atau jati diri, semula ia pendiam lama
kelamaan ia dapat menjadi lebih ekpresif. Semua ia malu menyatakan perasaannya
pada wanita, lama-kelamaan ia menumbuhkan kepercayaan diri untuk bicara dengan
wanita secara nyata. Adapun negative dari dunia ini, keegoisan dan nafsu
manusia yang sangat sulit untuk di telaah, dapat menguasai diri dan menjadi
serakah, bukan sekedar harta, namun afeksi atau status sosial.
Dengan timbulnya hal
tersebut, maka dapat juga terbentuknya suatu konflik dalam diri, dimana pilihan
yang semula telah tertata berubah menjadi labil. Kendali diri, merupakan kunci
dalam menekuni kehidupan di dunia ini, tanpa kendali, maka dirimu akan terjun
kedalam limbo, terjebak selamanya untuk disadarkan dunia dimana ia berada.
Komentar
Posting Komentar