Pada masa-masa dahulu,
sebelum popularnya selfie, di zaman Yunani kuno ada seseorang yang terlalu
terobsesi dengan gambar dirinya sendiri. Saat itu, seseorang bernama Narcissus,
merupakan pria tampan yang mencari seseorang untuk dicintai hingga ke berbagai
penjuru dunia. Setelah menolak seorang dewi bernama Echo, dan ia pun melihat
sekilas pantulan dirinya dari air di sungai dan jatuh cinta kepada pantulan
tersebut, yang tidak lain dan tidak bukan adalah dirinya sendiri. Tidak mampu
menahan rasa cinta kepada dirinya sendiri, pemuda ini pun menenggelamkan
dirinya sendiri. Di sekitar sungai itu pun tumbuh bunga yang sekarang dinamai
sebagai Narcissus.
Mitos yang mendasari adanya sifat narsisme ini mendasari adanya sifat meninggikan diri sendiri dan juga melibatkan serta merugikan orang lain. Tetapi, ini bukanlah sekadar jenis personaliti biasa yang sering muncul. Ini sebenarnya adalah satu set sifat yang diklasifikasikan dan dipelajari oleh psikolog. Definisi psikologis dari narsisisme adalah citra diri yang tinggi dan meluap-luap. Untuk berbagai tingkatan, narsisisme berpikir mereka lebih terlihat good looking, cerdas, dan lebih baik segalanya dibandingkan orang lain, serta merasa pantas mendapatkan perlakuan khusus.
Komentar
Posting Komentar